Moge

Beberapa hari ini rame banget tulisan tentang motor gede, yang dibahas bukanlah besarnya ataupun mahalnya motor tersebut melainkan tentang pengendaranya. Gw sih termasuk yang setuju ajah kalo para pengendara moge tersebut ditertibkan, karena gw sendiri pernah mengalami diskriminasi di jalanan ala moge. Dimana gw terpaksa mengalah kepada mereka.
Memang mereka berbuat begitu dengan segudang alasan, tapi alasan bukanlah jd suatu pengecualian..
Memang mereka juga punya kegiatan sosial, tapi kadang-kadang kegiatan sosial mereka pun memacetkan jalanan..... huh ! dan seperti kata mba yg itu, mudah-mudahan kegiatan mereka bulan karena ria belaka...amin.
Gw juga gag suka kalo arah sentimen ini menjadi kearah kesenjangan sosial, dimana golongan mampu dan berkuasa melawan golongan tidak mampu atau 'wong cilik' (mengutip kata mba mega), karena menurut gw siapapun golongannya jika berbuat yang merugikan khalayak ramai patut di demo...hehehe..
Jd mba, mas, tante, om, adik, kakak atau siapa pun mari kita lawan ke-sema-menaan (salah nulis gag ya?)

Yang masih merasa kesal jika ingat kelakuan para moge di jalan raya puncak.